Laporan Khusus Langsung dari Yogyakarta
Foto bersama sebagai momentum kebersamaan
dalam study tour (Foto: M. Kautsar Muntazar)
Yogyakarta, JAS — Study Tour SMAN 1 Pabedilan berlanjut di hari kedua dengan agenda menuju Parangtritis dan juga Gunung Merapi di Yogyakarta kemarin, Rabu (27/3/19). Berangkat jam 8.00 pagi ke Pantai Parangtritis dengan kegiatan bersenang-senang mendengar deburan ombak hingga jam 12.10.
Peserta study tour ada yang berenang, foto-foto, bahkan main pasir dengan menuliskan nama, tidak lupa setelah itu dilanjutkan makan siang. Tidak terlalu lama berada di pantai Parangtritis, karena memang sudah dijadwalkan untuk berpindah tempat lagi, maka para peserta dan juga pembimbing study tour bergegas meninggalkan pantai.
Keseruan bermain di pantai Parangtritis
(Foto: Nunung Nurhasanah)
Selepas makan siang, tujuan lainnya adalah gunung Merapi, sesampainya di Merapi dengan suasana hujan deras, 35 jeep dikerahkan untuk mengantar siswa yang diketahui sebagai Lava Tour, start di Telogo Putri dilanjutkan ke Kali Urang dan ke dua museum. Bimo sebagai salah satu driver dan juga pemandu wisata mengatakan Lava Tour terbentuk setelah erupsi hebat dari gunung Merapi pada tahun 2010 silam, Lava Tour juga tercetus karena mobil pribadi tidak lagi bisa menjangkau area gunung Merapi.
"Versi kita ini kan lava tour, lava tour sendiri terbentuk setelah tahun 2010, karena tahun 2010 itu erupsi yang paling besar, jadi untuk jeep-jeep ini terhitung wisata baru di sini. Karena dulu sebelum erupsi tahun 2010 untuk di lokasi yang sekarang masih bisa dijangkau oleh kendaraan pribadi," tuturnya.
Pak Albaeni saat menaiki Jeep
menuju Museum (Foto: Nunung Nurhasanah)
Dari pengakuannya, Bimo sudah bisa mengendarai Jeep ini sejak lulus SMA dengan dilengkapi SIM A sebagai syarat wajib yang dimiliki oleh driver. Selain itu, Lava Tour yang eksis sejak gunung Merapi mengamuk, menawarkan berbagai paket, ada short, medium dan long.
"Saya dari lulus sekolah, dari 2014 saya dah jadi driver sampe sekarang, wajib punya SIM juga," katanya.
"Kalo yang short itu 350 ribu, medium 450 ribu terus yang long 550 ribu dan itu melalui beberapa titik pemberhentian, ada di Museum Mini Sisa Hartaku, setelah itu ada Batu Wajah dan Banker, durasinya kurang lebih satu setengah hingga dua jam," imbuh Bimo.
Lalu ada 2 meseum yang dikunjungi oleh peserta Study Tour SMAN 1 Pabedilan, Museum Mini Sisa Hartaku dan Museum Petilasan Mbah Marijan. Dari pantauan Altria Satra di lokasi Meseum Mini Sisa Hartaku, ada televisi, motor, Al Quran, tasbih yang dijadikan sebagai contoh beberapa benda yang terkena dampak dari Wedus Gembel atau awan panas gunung Merapi yang pernah mengamuk 8 tahun silam, bahkan tulang belulang hewan dipasang di depan pintu masuk museum.
Salah satu wujud dari museum Sisa Hartaku,
hewan menjadi korban dahsyatnya gunung Merapi
(Foto: Nunung Nurhasanah)
Bimo menjelaskan untuk Museum itu sebenarnya bekas rumah warga yang terdampak dari awan panas pada 2010 lalu. Terletak di Kampung Petung dengan jumlah 114 rumah. Korban yang dahulu terkena musibah awan panas ini sudah dipindahkan ke tempat yang lebih aman.
"Kalo museum itu dulu bekas rumah warga yang terkena awan panas pada tahun 2010, terkena pada 5 November 2010 berada di kampung Petung, dan dulu Petung itu ada sekitar 114 rumah di sana dan sekarang warganya sudah direlokasikan semuanya," jelasnya saat dimintai keterangan.
Berlanjut ke Museum Petilasan Mbah Marijan, dari pantauan ada masjid Al Amin yang awalnya rusak tapi sudah direnovasi, ada juga Mobil jeep yang konon katanya mobil Jeep ini dipakai Mbah Marijan untuk mendekat ke Gunung Merapi, mobil tersebut kini terkena erupsi gunung Merapi dan hanya menjadi puing yang diabadikan sebagai kenangan terakhir dari mbah Marijan.
Para peserta study tour terlihat terkagum-kagum dengan contoh beberapa benda yang sengaja ditampilkan untuk dijadikan bukti bahwa di tahun 2010 Merapi adalah salah satu gunung api aktif di dunia. Para peserta juga bilang ketika menaiki Jeep menuju Museum ini seru dan menegangkan.
Awan panas alias wedhus gembel meluluhlantahkan
beberapa desa terdekat dengan gunung Merapi
(Foto: M. Kautsar Muntazar)
"Senang, tempatnya berkesan, menegangkan juga sih ketika naik mobil jeep di Merapi," kata Farah Agustin, siswa XI MIPA 1 SMAN 1 Pabedilan.
Wow, tahun sekarang ada tiga tempat wisata yang dikunjungi, mulai dari Dieng, Pantai Parangtritis dan juga Gunung Merapi. Tahun depan ke mana ya kira-kira? Akan kah tour ke kampus-kampus ternama atau ke tempat wisata lagi? Tunggu tahun depan ya gaes. (Nunung/Novi/Kautsar)