Pelaksanaan vaksinasi untuk siswa di SMAN 1 Pabedilan, Jumat (3/9). Foto: Selvia. |
"Kalo dibilang wajib, namun disarankan kepada pemerintah kita ikuti saja, tidak memaksa banyak masalah kesehatannya, kesiapan mental, kesiapan mental orang tuanya tidak mengizinkan siswa untuk vaksin," ungkap Anan saat ditemui di pelataran SMAN 1 Pabedilan, Jumat (3/9).
Apalagi vaksin ini sebagai salah satu syarat Pembelajaran Tatap Muka (PTM). Meski belum ada penjadwalan, siswa diharapkan bisa belajar secara fleksibel. Bagi Anan, yang sudah divaksin bisa ikut PTM jika nanti diizinkan pemerintah daerah (Pemda) dan orangtua, serta yang belum dapat izin orangtua, bisa tetap belajar di rumah.
"Kita liat aja hari ini ibu (Kepsek) sedang ada rapat, mudah-mudahan ada pembicaraan mengenai tatap muka, dan yang saya harapkan ya persyaratan ini simpel saja, fleksibel tidak terlalu ketat. Terhadap yang divaksin tatap yang tidak mau mungkin masih berani saja di rumah," bebernya.
Wakil Kepala Sekolah (Wakasek) bidang kesiswaan, Anan Syukron, S.Pd saat dimintai keterangan di pelataran SMAN 1 Pabedilan, Jumat (3/9). Foto: Hernawati |
Soal antusias siswa, Anan menuturkan, para siswa yang divaksin hari ini memberikan respons positif dan bagus terhadap vaksinasi, secara bertahap kesadaran kesehatan juga akan meningkat.
"Sangat bagus sekali yah, yang tadinya kurang minat bahkan tidak ada yang merespon, merespon 150 (siswa), dan sekarang membludak hampir 200 (siswa) lebih. Mungkin sudah ada kesadaran di diri mereka masing-masing pentingnya vaksin bagi kesehatan," .
Hal itu pun juga diamini oleh Khadijah Pitriani, siswi kelas 10 SMAN 1 Pabedilan. Ia mengungkapkan bahwa vaksin diperuntukan agar kemungkinan tertular Covid-19 menjadi kecil sudah memiliki kekebalan tubuh, dan karena berharap lebih sehat lagi serta lebih kuat.
"Untuk kesehatan, karena sehat (kan harus sebelum PTM)," ucapnya.
Mengenai pentingnya pemberian vaksin ini, salah satu dari tenaga medis yang memberikan harapan kepada siswa agar menjaga menjaga protokol kesehatan (prokes).
"Ya tetap jaga prokes, nanti kan ada diinfokan di HP ya, kapan waktunya vaksin kedua itu dilakukan jangan sampai sudah vaksin pertama, dan sudah divaksin, kalau belum lengkap (nanti) hanya (memberikan) perlindungan yang sedikit ya," tutur Wulan Andiyani.
Sebab, Wulan melanjutkan, agar tetap melakukan vaksin kedua dengan menjaga prokes. "Jadi tetap lakukan vaksinasi kedua, jaga prokes dan semua siswa harusnya 100% supaya di sini ikutan vaksin," pungkasnya.
Reporter: Tim Jurnalistik Altria Satra
Fotografer: Selviah dan Hernawati.