SMAN 1 Pabedilan Adakan Dosis Kedua Plus PTM

 

Siswi sedang menuggu pengambilan nomer urut vaksinasi,
Senin (4/10). (Foto: Ratib)


PabedilanAltria Satra - Vaksinasi massal diselenggarakan oleh SMAN 1 Pabedilan untuk para siswa. Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan Anan Syukron, S.Pd menyatakan meski terjadi kendala saat akan vaksin seperti laporan mengenai riwayat penyakit yang diderita oleh siswa dan larangan vaksin oleh orang tua siswa. Akan tetapi, minat para siswa terhadap vaksin ditahap kedua ini semakin meningkat.


"Ada, baik lewat WA maupun langsung. Tapi laporan itu tidak mengarah pada kerugian atau merugikan, malahan siswa merasa semangat untuk vaksin dosis berikutnya," ungkap Anan saat ditemui Altria Satra di Pelataran SMAN 1 Pabedilan, kemarin, Senin (4/10).


Anan kembali menjelaskan bahwa selama vaksin dosis pertama siswa telah melakukan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) dengan protokol kesehatan yang diterapkan baik oleh siswa maupun guru.

Siswa dan siswi sedang menunggu giliran untuk vaksinasi dosis kedua (bagi yang sudah melakukan vaksinasi dosis pertama),
Senin (4/10). (Foto: Alwan)


"Secara umum sudah (melaksanakan PTM terbatas). Semuanya sudah masuk. Sudah satu putaran bahkan dua putaran," tuturnya.


Menurut Anan, vaksin ini juga tidak hanya sebagi syarat untuk pembelajaran tetapi sangat dibutuhkan juga untuk melakukan kegiatan lain baik di masa sekarang maupun yang akan datang.


"Siswa jadi lebih paham dan responsif. Dan memahami lebih cepat tentang vaksinasi ini. Karena program ini juga untuk masa depan. Jika kalian sudah lulus dan mencari kerja. Bahkan ketika mau menikah pun (setelah lulus) harus sudah divaksin," tegasnya


Anan menuturkan bahwa vaksin dosis kedua ini akan diselenggarakan dalam dua tahap. Dengan syarat jangka waktu untuk Vaksin dosis kedua yaitu setelah 28 hari dari vaksin dosis pertama.


Begitupun yang dikatakan oleh tenaga medis, Riska, bahwa jangka waktu 14 hari sudah tidak berlaku dan waktu untuk divaksin kembali setelah 28 hari.


"Sekarang 14 hari sudah tidak berlaku jadi sekarang 28 hari karena untuk memaksimalkan kinerja vaksin itu masuk ke dalam tubuh," jelas Riska.


Riska melanjutkan, pengumpulan Kartu Keluarga (KK) tetap ada karena penggunakan aplikasi vaksin yang mengharuskan adanya data dari siswa tersebut yang akan dicocokan dengan data dari Disdukcapil.  


Di sisi lain, Wanilah, salah satu siswi SMAN 1 Pabedilan mengklaim jika vaksin dosis kedua ini jauh lebih sakit dibandingkan dengan dosis pertama, namun saat vaksin dosis pertama Wanilah hanya mengalami gejala dan tidak mengalami gejala lebih lanjut seperti, flu, batuk, dan lemas .


"Dengan diadakannya Vaksin ke-dua ini, siswa-siswi SMAN 1 Pabedilan sadar akan pentingnya vaksinasi dan semoga dengan peluncuran program ini, PTM dapat meningkatkan kembali," harapnya.

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama