Campus Expo Tahap Kedua Digelar, Siswa Kurang Tertarik

Sosialisasi kampus Akper Buntet Di salah satu kelas XII, Selasa (22/2). (Foto: Dwi Putrianingrum)

Pabedilan, JAS - SMAN 1 Pabedilan kembali menggelar kegiatan Campus Expo tahap kedua. Kali ini kegiatannya tidak jauh berbeda dari yang sebelumnya. Yang mana pesertanya hanya diikuti oleh siswa-siswi kelas Xll.

Monika Bahari, selaku Ketua dari Program Studi Perhotelan Bentani College Of Hospitality pun menuturkan pendapatnya mengenai adanya kegiatan Campus Expo ini. "Kampus Expo tuh di mana siswa-siswi itu dapat diberikan informasi mengenai universitas mana aja yang bakal mereka pilih untuk mendukung pendidikan selanjutnya," tutur Monika Bahari, Selasa (22/02).

Adapun dengan Nakhsya 'Inayah, sebagai Mahasiswa dari Akademi Keperawatan (Akper) Buntet Cirebon yang menjelaskan mengenai jurusan apa saja yang ada di kampusnya dan perkembangannya.

Wawancara salah satu siswa dalam acara kampus expo tahap 2, Selasa (22/2). (Foto: Ratib)

"Untuk saat ini. Inikan akademi 2000, jadi kita masih satu jurusan tapi Insya Allah kita juga punya kemajuan ke poltekkes, kalo enggak ke poltekkes ke universitas. Kalo poltekkes ini kita nambah jurusan ada anastesi kesehatan sama rekam medis. Nah kalo untuk, di Buntet itu sudah ada STIT. Jadi Akper dengan STIT akan bergabung jadi universitas," jelas Nakhsya 'Inayah.

Monika juga memaparkan tentang manfaat diadakannya kegiatan Campus Expo ini. "Kalau manfaat dari kita sendiri tentu kita bisa memperkenalkan kampus kita kepada siswa-siswi, tentu saja manfaat nya bisa tahu beberapa kampus yang mereka ingin tahu kampus swasta di Cirebon, kampus negerinya di luar kota, tentu saja.

Sementara itu, Nakhsya 'Inayah mengungkapkan beberapa kegiatan yang ada di kampusnya di luar kurikulum pembelajaran, yang tujuannya adalah untuk mewujudkan antara dunia dengan akhirat.

"Pertama ini kita selain belajar ilmu kesehatan, kita juga ada ngaji kitab, kemudian ada marhabanan, nah kemudian ada ziarah makbaroh ke makam sesepuh yang di Buntet, kemudian ada Sholat Dhuha, baca surat Al-Waqiah, pokoknya setiap pagi kegiatan kerohanian gitu, jadi kita tuh berusaha keras antara dunia dengan akhirat," tulisnya

Berbeda dari Nakhsya, di kampus Monika, ia mengungkapkan kegiatan-kegiatannya pada saat di luar kurikulum. Mulai dari kelas kecantikan hingga pendampingan UMKM. 

"Kalau kegiatan di luar kurikulum itu banyak, ada beberapa peningkatan kegiatan di luar kurikulum untuk anak di Bentani college yaitu, yang pertama ada belajar bagaimana cara merangkai bunga, terus ada beauty class, kemudian ada tim dari management dari bentani hotel, misalkan ada dari umkm maupun pengusaha dari kota Cirebon itu memonitori anak-anak di sekolah," ungkap Monika.

Begitu pula dengan Nakhsya yang mengatakan mengenai tingkat kelulusan di kampusnya. "Alhamdulillah sejauh ini kelulusan itu cukup baik, karena saya melihat dari yang baru kemarin lulus itu ketika D3 itu, maksudnya belum S1 ya, itu sudah bisa langsung bekerja. Dan 99,9 itu sudah bekerja, jadi sudah bisa langsung kerja," tanggapnya.

Monika juga tanggapannya mengenai penempatan kerja atau akan melanjutkannya.

"Kemungkinannya sangat ya, terutama ketika mereka ingin meningkatkan skill agar mereka siap untuk bekerja, jadi di kita itu dididik buat bagaimana kita punya skill lebih untuk bagaimana supaya cepat kerja, terus kemudian jika kebetulan bisa di sistem nya alumni yang punya prestasi, alumni Bentani Perguruan tinggi yang punya prestasi itu akan menerima beasiswa S1 maupun S2 agar bisa lanjut buat kuliah lagi," tulisnya.

Dan Nakhsya memaparkan beberapa kesempatan beasiswa atau bantuan finansial untuk bergabung di kampusnya. "Ada. Untuk itu biasanya dari jalur prestasi atau beasiswa, misalkan kayak menghafal Al-Qur'an, kemudian prestasi akademik dan non akademik seperti itu," jelasnya. 

Tak hanya itu, Amar Wathan pun sebagai siswa SMAN 1 Pabedilan mendapat alasan tersendiri untuk melanjutkan kuliah.

Yah kalau kuliah sih sebenernya, kalo pendidikan itu sebagai jembatanya, kita walaupun udah sukses di bidang A misalnya, kalau misalnya kita di bidang A udah gak punya harapan lagi nah kita punya harapan di pendidikan tersebut, makanya saya ambil kuliah. Soalnya untuk mencari pekerjaan ijazah SMA itu susah banget, jelasnya. 

Begitu pula dengan Rosidin yang memiliki alasan tersendiri untuk melanjutkan ke perguruan tinggi. "Yang pertama, sekarangkan meskipun sudah ada pabrik, lulusan SMA juga susah buat nyari kerja, terus pendidikan juga harus lebih tinggi dari keluarga," Rosidin.

Sementara itu, Amar Wathan menyampaikan tanggapannya mengenai adanya kegiatan Campus Expo ini yang kurang menarik perhatiannya.

"Dari tadi yang dua itu yang paling sering dari kependidikan bukan dari universitas melainkan dari pendidikan kependidikan atau pendidikan pendidikan, jadi sayakan masuk ke universitas bukan kependidikan-pendidikan kaya gitu jadi kurang tertarik," bebernya.

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama