Peringati World Cleanup Day, Warga Melakasari Gelar Aksi Bersih-bersih Sampah

 

Membersihkan Sungai Dalam Rangka Memperingati World Cleanup Day, (17-9-2023).
(Foto: Altria Satra/Rahayu)

Melakasari, JAS - Dalam rangka memperingati World Cleanup Day, warga setempat dan para instansi pemerintah Kabupaten Cirebon Timur menggelar aksi bersih-bersih sampah dan edukasi lingkungan tepatnya di saluran sekunder Desa Melakasari, Kecamatan Gebang, Kabupaten Cirebon. 

Anggota Komisi VIII DPR RI, Selly Andriany Gantina memaparkan tujuan diadakannya aksi bersih-bersih yaitu untuk mengedukasi masyarakat terkait pentingnya menjaga kebersihan lingkungan di sekitar kita. 

"Kegiatan ini tidak hanya bersifat ceremonial tapi juga memberikan edukasi dan pembelajaran kepada masyarakat juga penggiat lingkungan termasuk juga kepada para pelajar yang memang diharapkan itu menjadi bagian dari keseharian mereka," paparnya pada Minggu, 17/9/2023.

Anggota komisi VIII DPR RI ikut hadir pada kegiatan World Cleanup Day, (17-9-2023). 
(Foto: Altria Satra/Rahayu)

Selly juga mengungkapkan terkait pencegahan apa saja yang perlu dilakukan untuk ke depannya. 

"Setelah bersih, harus ada pemahaman dalam bentuk edukasi agar ke depannya mereka sudah dapat memilah. Memilah sampah mereka, kemudian pemerintah desa maupun kabupaten dapat memberikan sarana prasarana di mana mereka bisa membuang sampah tadi. Khususnya sampah-sampah yang tidak bisa diuraikan itu anorganik untuk bisa ditampung oleh Bank Sampah. Untuk sampah organiknya bisa menjadi kompos," ungkapnya. 

Menurut Ivey selaku ketua pelaksana World Cleanup Day, kegiatan ini sudah berjalan 5 tahun dan hampir setiap tahun kegiatan ini diadakan. "Kegiatan World Cleanup Day memang setiap tahun ya jadi kita sudah berjalan 5 tahun ini setiap tahunnya, jadi terkecuali kegiatan lain-lainnya kita bahkan setiap bulan mengadakan," ujar Ivey.  

Wajah dari ketua pelaksana kegiatan World Cleanup Day. 
(Foto: Altria Satra/Wanilah)

Tidak hanya itu, Ivey pun memiliki harapan tersendiri untuk ke depannya. "Harapan ke depannya masyarakat sadar sampah untuk mewujudkan Kabupaten Cirebon bebas sampah tahun 2024," harapnya. 

Argon Bardean selaku pembina ekstrakurikuler pencinta alam SMAN 1 Pabedilan membeberkan pihak-pihak mana saja yang ikut berpartisipasi dalam aksi World Cleanup Day di desa Melakasari ini. 

Pembina ekskul Pecinta Alam SMAN 1 Pabedilan sedang dimintai keterangan soal kegiatan World Cleanup Day.
(Dok. Altria Satra/Rahayu)

"Yang paling banyak yang saya lihat itu tentu saja relawan dari berbagai pihak ada dari sekolah yang mengikuti eskul, kemudian ada berbagai organisasi kemasyarakatan juga ada di sini, kemudian ada juga dari Polri atau TNI, kemudian dari masyarakat sekitar juga banyak yang ikut berpartisipasi walaupun tidak punya organisasi tapi mereka punya rasa peduli dengan lingkungan," bebernya. 

Selain itu, Argon juga mengatakan ada cara lain untuk pencegahan sampah contohnya sampah organik yang bisa dijadikan kompos. "Sampah organiknya diminta untuk dibuat produk lain seperti kompos dan seterusnya, kalau sampah organik yang bisa dijual seperti botol itu dikumpulkan setelah banyak bisa dijual, kemudian sampah organik yang tidak laku dijual itu bisa disimpan dulu kalau sudah banyak nanti ada pihak yang mengambilnya untuk dibawa ke TPA atau tempat pembuangan akhir," kata Argon. 

Iky, selaku peserta World Cleanup Day dari pihak moonraker merasa senang bisa ikut berpartisipasi dalam kegiatan tersebut. "Senang karna bisa membantu warga masyarakat di sini, bisa mecegah dan menjauhi dari banjir, dari lambuk, dari nyamuk, dari penyakit," ungkap Iky. 

Wawancara dengan peserta kegiatan World Cleanup Day. 
(Dok. Altria Satra/Rahayu)

Di saat yang sama pula, Uki selaku peserta dari eskul pecinta alam SMAN 1 Pabedilan mengatakan sudah sering mengikuti kegiatan bersih-bersih lingkungan namun untuk di desa Melakasari sendiri baru pertama kali ikut terlibat. "Kalau ekskul pecinta alam sudah berkali-kali, terutama kemarin yang terakhir kegiatan pandawara grup di Cirebon. dan sekarang di Cirebon Timur baru diadakan pertama kali di sini," pungkasnya. 

Menurut Dafis, selama kegiatan bersih-bersih berlangsung tidak ada kendala karena mereka semua bekerja sama. "Alhamdulillah untuk kendala tidak ada karna di sini kita bekerja sama, bareng- bareng, bergotong royong, tidak memandang siapa, dan tidak membeda-bedakan. karena kita sama untuk indonesia," katanya. 

Dan yang terakhir Fauzan dari pihak moonraker berharap kegiatan bersih-bersih ini ke depannya bisa sering diadakan agar kita semua bisa saling berkolaborasi bersama. "Semoga bisa seperti ini lagi, kalo ada acara bersih-bersih bisa kolaborasi dan semoga acara ini jangan yang terakhir tapi untuk selanjutnya, dan di sisi lain kita juga bisa bersilaturahmi dan menambah teman," tutupnya.

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama